Senin, 20 Februari 2017

PERHATIKAN INI...!!!Ini Cara & Waktu Terbaik Cukur Bulu Kemaluan dalam Islam?? baca slenkabnya.... mohon di bagikan



Rasulullah mensabdakan apabila Istihdad (mencukur bulu kemaluan) adalah satu di antara sunnah fitrah.

" Ada lima hal yang termasuk fitrah : khitan, istihdad, mencabut bulu ketiak, memotong kuku serta memangkas kumis” (HR. Bukhari serta Muslim)

Lima manfaat istihdad sudah di ketahui di zaman modern yakni kebersihan terbangun, terlepas dari bau, sehat, tingkatkan sensitifitas waktu berkaitan, serta lebih higienis untuk wanita.

Lantas ada pertanyaan, bagaimana caranya serta kapankah saat terbaik kerjakan istihdad?

Sayyid Sabiq dalam Fiqih Sunnah menerangkan seandainya istihdad dapat ditangani lewat langkah menggunting atau memotong rambut ‘rahasia’ itu. Dapat juga dengan mencabut atau mencukurnya.

Dari beberapa cara itu, yang paling mudah serta nyaman yaitu mengguntingnya. Sebab apabila mencukur dengan alat cukur, sebagian orang kuatir dapat diserang kulit yang demikian sensitif di ruangan itu. Tengah apabila dicabut, jadi perasaan bakal sakit. Menggunting relatif aman dan tidak nampak rasa sakit meskipun.


Kapan waktunya?...

1. Waktu yg Tepat

Sayyid Sabiq menerangkan, menggunting bulu ‘rahasia’ itu disunnahkan masing-masing minggu. Tengah maksimalnya, paling lama seorang diijinkan membiarkan bulu ‘rahasia’ itu sepanjang empat puluh hari. Tidak bisa lebih.

Seperti hadits dari Anas radhiyallahu ‘anhu :


" (Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam) berikanlah tempo pada kami untuk memotong kumis, memotong kuku, mencabut bulu ketiak dan menggunting bulu kemaluan supaya tidak ditinggalkan sekian saja semakin lebih empat puluh malam " . (HR. Abu Dawud serta Ahmad)

2. Tata Caranya

Tentang tata langkahnya sesuai sama anjuran Rasulullah SAW baiknya dimulai dari bulu sisi kanan yang paling atas lantas menyamping ke kiri.

Hal yang terlebih sebelumnya mencukur



bulu kemaluan yaitu disunnahkan untuk membaca basmalah atau doa masuk kamar mandi sama seperti sabda Rasulullah SAW :


" Penutup pada pandangan jin serta aurat bani adam yaitu waktu mereka masuk kamar mandi, menyampaikan bismillah. " (HR. Tirmidzi)

Rasulullah mensabdakan apabila Istihdad yakni di antara sunnah fitrah. Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :

خَم�'سٌ مِنَ ال�'فِط�'رَةِ ال�'خِتَانُ ، وَالاِس�'تِح�'دَادُ ، وَنَت�'فُ الإِب�'طِ ، وَتَق�'لِيمُ الأَظ�'فَارِ ، وَقَصُّ الشَّارِبِ

“Ada lima hal yang termasuk fitrah ; khitan, istihdad, mencabut bulu ketiak, memotong kuku serta memotong kumis” (HR. Bukhari serta Muslim)

Istihdad ini bermakna mencukur bulu kemaluan. Lima manfaat istihdad sudah di kenali di zaman modern yaitu kebersihan terbangun, terlepas dari bau, sehat, tingkatkan sensitifitas waktu berkaitan, serta lebih higienis untuk wanita. (Baca : 5 Hikmah Istihdad)


Lantas ada pertanyaan, bagaimana caranya istihdad serta kapankah saat terbaik kerjakan istihdad?

Sayyid Sabiq dalam Fiqih Sunnah menerangkan apabila istihdad dapat ditangani lewat langkah menggunting atau memotong rambut ‘rahasia’ itu. Dapat juga dengan mencabut atau mencukurnya.

Dari beberapa cara itu, yang paling gampang serta nyaman yaitu mengguntingnya. Sebab jika mencukur dengan alat cukur, beberapa orang cemas dapat diserang kulit yang demikian sensitif di ruangan itu. Tengah apabila dicabut, jadi perasaan bakal sakit. Menggunting relatif aman serta tak nampak rasa sakit meskipun.

Tengah waktunya, Sayyid Sabiq menjelaskan, menggunting bulu ‘rahasia’ itu disunnahkan masing-masing minggu. Tengah maksimalnya, paling lama seorang diperbolehkan membiarkan bulu ‘rahasia’ itu sepanjang empat puluh hari. Tidak bisa lebih.


Seperti hadits dari Anas radhiyallahu ‘anhu :

وُقِّتَ لَنَا فِى قَصِّ الشَّارِبِ وَتَق�'لِيمِ الأَظ�'فَارِ وَنَت�'فِ الإِب�'طِ وَحَل�'قِ ال�'عَانَةِ أَن�' لاَ نَت�'رُكَ أَك�'ثَرَ مِن�' أَر�'بَعِينَ لَي�'لَةً

“ (Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam) berikanlah tempo pada kami untuk memotong kumis, memotong kuku, mencabut bulu ketiak serta menggunting bulu kemaluan supaya tak ditinggalkan sekian saja semakin lebih empat puluh malam” (HR. Abu Dawud serta Ahmad)


Wallahu a’lam bish shawab. Ibnu K/Bersamadakwah

http :// www. mediainformasiislam. net/2017/02/penting-ini-cara-waktu-terbaik-cukur. html
http://www.media-trendterheboh.com

Back To Top