Aman Berinvestasi dengan Emas
Sebenarnya emas mulai dilirik sebagai investasi berharga sejak 2008 ketika terjadi krisis keuangan global. Awalnya, banyak yang menyangka investasi emas sama dengan membeli emas perhiasan (seperti cincin, kalung, gelang, dan sebagainya) lalu disimpan untuk nanti dijual kembali. Padahal investasi emas nggak sesimpel itu lho, Mom.
Senni Tamara (25), seorang ibu muda yang memutuskan untuk berinvestasi emas, bercerita sistem investasi yang dipilihnya adalah dengan membeli saham di sebuah perusahaan emas. Dari saham yang dibelinya itu, Senni akan mendapatkan sekian persen bagian keuntungan dari perusahaan emas tersebut. Sistem ini disebut dengan dividen atau pembagian keuntungan. Selain mengharapkan pembagian keuntungan, perempuan alumni Univeristas Padjadjaran ini juga melakukan trading atau jual-beli saham yang dimilikinya. Semakin sering trading yang dia lakukan, akan semakin banyak keuntungan yang didapatkan.
Awalnya, Senni merasa tertarik untuk berinvestasi emas ketika akan menikah dengan suaminya saat ini. Dengan biaya hidup di Jakarta yang tinggi, Senni dan suaminya merasa pendapatan yang mereka miliki nggak akan cukup untuk membeli rumah, kendaraan, dan lainnya. Akhirnya perempuan cantik ini memutuskan untuk berbisnis setelah bertemu seorang kenalannya yang menawarkan investasi emas. "Sebelum akhirnya setuju investasi, aku belajar dulu ilmu technical analysis trading dan dasar-dasarnya. Lalu memilih perusahaan yang benar-benar bisa dipercaya," jelasnya.
Perempuan yang sedang mengandung anak pertamanya ini merasa beruntung memutuskan untuk berinvestasi emas. "Sekarang aku nggak perlu bekerja lagi dan bisa berbisnis dari rumah. Uang yang aku dapatkan juga berkali-kali lipat dari gajiku sebelumnya jadi bisa digunakan untuk membantu orang lain." Dengan dukungan suami, Senni berencana meneruskan usahanya ini karena dengan bekerja di rumah dia akan bisa menghabiskan lebih banyak waktu dengan anaknya kelak.
Berlian Lebih Menguntungkan
Semua orang tahu bahwa harga berlian jauh lebih tinggi dibandingkan harga emas. Inilah salah satu alasan investasi berlian lebih menguntungkan karena harganya relatif lebih stabil dibandingkan emas. Sebagai gambaran, tahun lalu saja harga emas hanya meningkat sebesar 10 %, sedangkan berlian sampai sebesar 22%.
Jennifer, Marketing Promotion Manager Rose Jewelry, toko perhiasan khusus diamond, menjelaskan kalau berlian untuk investasi nggak sama dengan berlian untuk perhiasan. "Kalau konsumen membeli berlian dan dijadikan perhiasan, justru harga jualnya nanti akan turun karena sudah cacat akibat sering digunakan. Cacat disini maksudnya adalah kondisi berlian yang sudah nggak mulus lagi," ujar Jennifer. Maka, Jennifer menyarankan, jika memang konsumen ingin menjadikan berlian perhiasan yang mereka beli sebagai investasi, sebaiknya perhiasan tersebut nggak terlalu sering digunakan agar kondisinya tidak cacat. "Tapi tetap saja investasi seperti ini hasilnya nggak akan sebesar investasi berlian sesungguhnya," tambah Jennifer.
Bisnis investasi berlian berbeda dengan emas. Kalau tertarik, kamu harus membeli berlian dalam wujud nyata (bukan saham) dan menyimpannya untuk sewaktu-waktu dijual jika harga berlian sedang melonjak tinggi. Semakin lama kamu menyimpan, maka akan semakin tinggi harga jualnya. Membeli berlian juga nggak bisa sembarangan, lho. Kamu harus ditemani oleh seorang pakar agar berlian yang kamu investasikan dalam kondisi sempurna. Selain itu, sebaiknya kamu juga ditemani oleh notaris untuk mengurusi surat-surat kepemilikan berlian tersebut.
Meskipun kedua bisnis di atas kelihatan ribet, tapi hasilnya dijamin memuaskan kok, Mom. Jadi jangan takut buat belajar berinvestasi ya.
Selamat mencobi ya bunda