Belimbing: Bintangnya Vitamin C
Belimbing memiliki kandungan air yang tinggi sehingga dapat memberikan sensasi segar saat dikonsumsi. Belimbing merupakan salah satu tanaman yang berasal dari Indonesia, India, dan Sri langka. Di Indonesia terdapat dua jenis belimbing yang sudha dikenal luas, yaitu belimbing sayur dan belimbing manis.
Belimbing sayur (Averrhoa blimbi) memiliki ciri fisik yang khas seperti bentuk buahnya kecil seukuran ibu jari tangan berwarna hijau dengan rasa yang asam. Belimbing jenis ini biasa diseubt juga belimbing wuluh atau belimbing sayur. Sementara itu, belimbing manis (Averrhoa carambola) memiliki bentuk yang lebih besar dengan tekstur bergelombang. Kulit belimbing manis biasanya berwarna kuning kehijauan dengan rasa manis-asam, tetapi kadang-kadang terasa sepet. Saat dipotong melintang, penampang belimbing terlihat menyerupai bintang sehingga buah ini kerap dijuluki buah bintang.
Jenis belimbing yang umum dikonsumsi oleh masyarakat sebagai buah atau pencuci mulut yaitu jenis belimbing manis. Selain rasa dan sensasinya yang khas, belimbing memiliki berbagai manfaat bagi kesehatan. Kandungan utamanya adalah antioksidan, khususnya vitamin C. Faktanya, satu buah belimbing dengan bobot 100 gram dapat memenuhi 50% kebutuhan C dalam tubuh.
Nama Belimbing di Setiap Daerah
Sebutan lain untuk belimbing di beberapa daerah di antaranya belimbing (Jawa): balingbing (Sunda); star fruit (Inggris); carambola (Belanda); mafuang (THailand); Balimbing (Filipina); yang tao (Cina) dan gorenshi (jepang).
Manfaat Belimbing Untuk Kesehatan Anda
1. Vitamin A dan Vitamin C, Sumber Antioksidan Terbaik
Buah belimbing merupakan sumber vitamin A dan vitamin C yang berperan sebagai antioksidan tangguh untuk memerangi radikal bebas. Dalam bahan pangan terdapat dua jenis antioksidan, yaitu antioksidan preimer dan antioksidan sekunder. Sebagian besar jenis sayur atau buah hanya memiliki satu jenis antioksidan. Namun, pada belimbing terkandung kedua jenis antioksidan tersebut. Antioksidan primer berfungsi untuk melindungi sel dari kerusakan radikal bebas. Sementara itu, antioksidan sekunder berfungsi untuk memperbaiki kerusakan sel akibat adanya oksidasi oleh radikal bebas.
2. Serat, Pengikat Kolesterol
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat, setiap mengonsumsi serat 10 gram/hari dapat menurunkan risiko penyakit jantung sebesar 14% dan menurunkan risiko kematian akibat jantung koroner sebesar 30%. Kandungan utama serat pada belimbing adalah pektin yang berperan sebagai antikolesterol. Pasalnya, pektin mampu mengikat asam empedu yang berasal dari hasil metabolisme kolesterol, lalu membantu mengeluarkannya melalui feses.
3. Kalium, Penjegal Stroke
Jumlah kalium dalam belimbing relatif banyak. Sedangkan jumlah natrium dalam belimbing relatif sedikit. Kedua zat ini berperan untuk mengendalikan keseimbangan cairan tubuh. Karena tingginya kandungan kalium dan rendahnya kadar natrium, belimbing mampu mengurangi risiko stroke dan menurunkan tekanan darah. Kalium juga diperlukan untuk menormalkan irama jantung dan pengalihan oksigen menuju otak.
Kandungan Belimbing
Daging buah belimbing mengandung berbagai jenis zat gizi yang bermanfaat terhadap kesehatan, misalnya vitamin A, vitamin C, serat dan kalium. Berikut tabel kandungan zat gizi belimbing secara lengkap.
Efek Samping Belimbing: Asam Oksalat, Sisi Negatif Belimbing
Kandungan asam oksalat dalam 100 gram belimbing sekitar 80-730 mg. TIngginya dari kandungan asam oksalat ini, memiliki potensi yang amat berisiko dalam menyebabkan sebuah gejala kerakucunan yang tak biasa yang kita kenal dan disebut dengan keracunan belimbing (Star fruit intoxication).
Berdasarkan dari studi terhadap 32% yang mengidap sindromuremik yang diterbitkankan oleh Nephrol Dial Transpalant (2003) yang mengalisis bahwa efek dari konsumsi belimbing terhadap terjadinya gangguan kesehatan. Sebanyak 32 pasien sindrom uremik yang mengikuti penelitian, terbagi menjadi 20 pasiesn hemodialisis, 8 pasien dialisis. Semuanya pasien mengonsumsi belimbing secara rutin. Setelah itu, pasiesn diberikan terapi yang berbeda, yakni hemodialisis, peritoneal dialisis, dan penanganan pendukung dengan obat-obatan. Setelah dilakukan pengamatan, seluruh paseien mengalami apa yang disebut dengan intoksikasi karena mengonsusmi belimbing,yang terdiri dari muntah, cegukan, lemas, bingung, mati rasa anggota badan, dan insomnia.
Sebanyak 30 pasien (93,75%) mengeluh cegukan, 22 pasien (68,7%) mengeluh muntah, 21 pasien (65,6%) mengeluh mengalami gangguan kesadaran (bungung), 13 pasien (40,6%) mengeluh lemas, mati rasa anggota badan, dan insomnia. Bahkan, sebanyak 7 pasien (21,8%) mengeluh kejang. Setelah diberikan terapi, pasien yang mendapat pengobatan dengan hemodialisis menunjukkan perbaikan yang signifikan dibandingkan dengan pasien yang tidak menjalani pengobatan atau mendapatkan pengobatan dengan dialisis peritoneal. Hal ini mengindikasikan bahwa konsumsi belimbing bagi penderita uremik akan menyebabkan gejala keracunan dan membutuhkan penanganan yang lebih serius.
Bagian dari belimbing yang biasa dikonsumsi adalah bagian daging dan kulit buahnya. Saat mengonsumsi belimbing, Anda tidak perlu mengupas kulitnya. Pasalnya, kulit belimbing merupakan bagian belimbing yang dapat dikonsumsi. Hebatnya lagi, bagian biji belimbing yang berwarna cokelat juga bisa dikonsumsi. Selain di konsumsi segar, belimbing dapat diolah menjadi bahan tambahan pada pembuatan kue tar, puding, jus buah, campuran salad, dan jenis makanan lainnya. Selain itu, belimbing dapat digunakan sebagai bahan untuk mempercantik hidangan makanan atau minuman (garnish).
Belimbing termasuk buah non-klimaterik. Karena itu, pastikan belimbing yang anda ingin konsumsi sudah dalam keadaan matang. Jika belimbing belum matamng sempurna, Anda dapat menyimpannya dalam suhu ruang atau berdekatan dengan buah klimaterik. Hal ini bertujuan untuk membantu proses pematangan buah belimbing. Pilih buah belimbing yang berkualitas untuk dikonsumsi yang memiliki ciri-ciri fisik seperti dengan bentuk yang besar, berwarna kuning tanpa bercak-becak cokelat atau hitam, serat buah yang halus, daging buah yang disetiap rusuk tampak penuh, berair yang banyak, dan berasa manis.
Penyimpanan belimbing dapat menggunakan wadah atau plastik, lalu memasukkannya ke dalam lemari pendingin yang dengan suhu 5-20 derajat celcius. Daya tahan simpan belimbing pada suhu 20 derajat celcius sekitar 3-4 hari. Sementara itu, pada suhu 5 derajat celcius dapat bertahan hingga 21 sampai 35 hari,
Perlu anda ketahui! bahwa dalam penyimpanan yang terlalu rendah justru dapat merusak belimbing. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Rohaeti (2010) bahwa hal ini menunjukkan belimbing yang disimpan pada suhu dibawah 5 derajat celcius dapat menyebabkan chilling injury atau kerusakan karena penyimpanan dingin. Gejala fisik chilling injury berupa bintik cokelat yang terdapat dipermukaan dan penckoletan dyang berada dibawa setiap sirip buah,
Herbal Belimbing Menyembuhkan Penyakit
1. Manfaat Penderita Hipertensi, Jantung dan Kanker
Bahan:
500 ml air
50 g jahe, bakar dan memarkan
400 g belimbing manis, potong-potong
2 butir cengkih
100 g gula pasir
1 sdm air jeruk nipis
200 g apel malang, polong-polong
Cara Membuat:
1. Rebus air, gula, jahe dan cengkih hingga seluruhnya mendidih
2. Setelah itu, lakukan dengan matikan api, kemudian masukkan belimbing dan apel, dengan menambahkan sedikit air jeruk nipis.
3. Sajikan dalam kondisi dingin.
Kandungan Gizi Herbal
Energi :113,83 kcal
Protein: 0,55 gram
Lemak: 0,37 gram
karbohidrat: 28,9 gram.
2. Jus BJ. Manfaat untuk Penderita Hipertensi, Jantung Koroner, dan Penderita Kanker
Bahan:
150 g berlimbing, potong-potong
1 sdt air jeruk lemon
50 g es batu
1 1/2 sdt sirup vanilla
150 g air jeruk peras
Cara membuat:
1. Hancurkan seluruh bahan dengan menggunaka belnder
2. Sajikan selagi seluruh bahan tersebut dingin
Nilai Gizi Ramuan Herbal Per Porsi
Lemak: 0,9 gram
Energi: 137,6 kcal
Karbohidrat: 34,4 gram
Protein: 1,6 gram
3. Puding Belimbing. Manfaat untuk Menambah Nafsu Makan, dan Menjaga Kesehatan Saluran Pencernaan.
Bahan:
Pasta pandan
100 g gula strowberi
500 cc air
2 bungkus agar-agar
300 g buah belimbing
Pasta stroberi
Bahan Saus:
Vanila secukupnya
2 Butir kuning telur
500 cc susu skim cair
75 g gula pasir
5 g maizena, yang larutkan dalam sedikit air
Cara Membuat:
1. Ambilla sepotong belimbing, kemudian diletakkan pada dasar cetakan atau loyang puding
2. Campur air, satu bagian gula pasir, dan satu bungkus agar-agar. Masak hingga mendidih.
3. Kemudian tuangkan puding yang bening ke dasar cetakan, dinginkan.
4. Sambil menunggu dingin, campurkan susu, gula pasir, dan satu bungkus agar-agar. Masak hingga mendidih.
5. Bagi puding menajdi dua bagian. Beri pasta stroberi dan kemudian pasta pandan.
6. Kemudian tuangkan bagian stroberi yang anda taruh ke atasp uding yang memiliki warna bening yan telah didinginkan. Lalu biarkan hingga dingin.
7. Sambil meunggu dingin, buat sausnya. Panaskan susu, lalu kemudian masukkan setengah bagian gula.
8. Kocok kuning telur, sisa gula, dan larutan, maizena yang terdapat di dalam mangkuk.
9. Jika susu sudah mendidih, ambil dari beerapa sendok susu. Masukkan ke dala kocokan kuning telur, lalu tuangkan beberapa sendok susu. Masukkan ke dalam kocokan telur, lalu kemudian tuangkan kembali ke dalam didihan susu. Aduk terus hingga mengental. Tambahkan vanilia.
10. Setelah bagian stroberi dari puding mengeras, tambahkan lapisan pandan. Diamkan hingga membeku.
11. Keluarkan puding dan cetakan. Sajikan bersama dengan saus dan potongan buah belimbing.
Nilai Gizi Per Porsi
Karbohidrat: 25,62 gram
Energi : 131,95 kcal
Lemak: 1,56 gram
Protein: 4,67 gram.
Baca Juga:
Demikianlah informasi mengenai manfaat belimbing. Semoga informasi ini dapat bermanfaat dan berguna bagi teman-teman, yang mana informasi ini dapat menjadi pedoman dan pengetahuan kita bahwa inilah yang sebenarnya belimbing, bahwa belimbing memiliki manfaat untuk kesehatan akan tetapi belimbing juga memiliki kekurangan. Namun, hal tersebut dapat anda tangkal dengan mengetahui bagaimana cara memanfaatkan belimbing dengan baik dan benar. Sekian dan terima kasih.
Referensi:
Manfaat Belimbing: Raih Vitamin C di Bintangnya Belimbing
Puspaningtyas, Ervira Desty. The Miracle of Fruit.: Keajaiban 40 buah untuk mencegah dan mengatasi aneka penyakit. Jakarta: AgroMedia. 2013. hal: 35-44.