Sebelum baca artikel ini, coba Bunda ingat-ingat, apakah lebih sering menggendong bayi/balita Anda di sebelah kiri atau sebelah kanan? Ternyata, kebiasaan menggendong bayi ini dipengaruhi oleh otak loh.
Sebuah penelitian yang diterbitkan di Jurnal Nature Ecology and Evolution menemukan kaitan kebiasaan ibu menggendong bayi di sebelah kiri dengan aktivitas otak kanan sang ibu. Menggendong anak di sebelah kiri mengoptimalkan insting seorang ibu, dengan mengirimkan sensor dominan ke bagian otak sebelah kanan si ibu.
Saat bayi digendong di sebelah kiri, otak kanan ibu menjadi aktif dan membantunya membangun ikatan dengan sang bayi. Salah satu fungsi otak kanan ialah untuk mengartikan bahasa dan tanda-tanda emosional, karenanya ibu lebih mudah mengartikan isyarat emosi dan fisik yang terjadi saat bayi digendong di sebelah kiri.
Hal ini memungkinkan ibu untuk memahami apa yang dibutuhkan dan diinginkan oleh sang anak melalui tanda-tanda yang ditunjukkan. Menakjubkan, ya!
Di Inggris, penelitian juga dilakukan untuk meneliti kebiasaan ibu menggendong bayi di salah satu sisi tubuh dan kaitannya dengan kondisi mental sang ibu. Peneliti menemukan bahwa ibu yang mempunyai kebiasaan menggendong bayi di sebelah kanan biasanya memiliki masalah depresi atau stres.
Studi terbaru yang diterbitkan di Journal of Child Psychology and Psychiatry, memperhatikan perilaku 79 ibu baru di rumah mereka. Para ibu tersebut diminta untuk menggendong bayi mereka secara alami, kemudian diberikan pertanyaan yang berkaitan dengan kesehatan mental.
Dari seluruh ibu yang diteliti, 32% menggendong bayi mereka di sebelah kanan. 44 dari ibu yang diteliti menunjukkan gejala stres yang berhubungan dengan bayi. Bagi mereka yang dilaporkan tidak memiliki stres, hanya 14% saja yang menggendong bayinya di sebelah kanan.
Meski jumlah subjek yang diteliti hanya sedikit, ilmuwan menyatakan bahwa hasilnya bisa dibilang signifikan secara statistik. Dr. Nadja Reissland, pengajar senior tentang Psikiatri di Universitas Durham menyatakan bahwa studi ini bisa membantu mengindentifikasi para ibu yang berada dalam kondisi mental yang rapuh dengan lebih baik.
“Akan tetapi, kecenderungan ini bukanlah sebuah hal yang absolut. Jika seorang ibu biasa menggendong anaknya di sebelah kanan, bukan berarti dia mengalami stres,” ujar Dr. Reissland.
Dr. Reissland juga mengatakan, alasan mengapa ibu yang mengalami stres cenderung menggendong bayinya di sebelah kanan belum diketahui secara pasti. Banyak juga ibu yang tidak mengetahui dirinya mengalami stres, atau malah tidak mau mengakuinya.
“Cara ibu berinteraksi dengan bayi bisa menjadi cara untuk melihat kondisi mentalnya, karena jika stres ibu berkembang menjadi depresi, dampaknya akan menjadi buruk bagi hubungan ibu dengan anak dan keluarga secara utuh.”
Bagaimanapun, menggendong anak bukan hanya menjadi sebuah kewajiban. Namun juga sebuah cara membangun ikatan antara ibu dan anak. Jika Bunda lebih sering menggendong di sebelah kanan, tak perlu panik dan bertanya-tanya apakah Bunda sedang mengalami stres.
Konsultasikan saja dengan psikolog pribadi, atau Bunda bisa mengambil tes psikis yang banyak tersebar di internet. Yang pasti, menjadi ibu bukanlah hal yang mudah, jadi jika Bunda sedikit merasa stres itu bisa dimaklumi. Asal tidak sampai depresi dan membahayakan diri Bunda dan keluarga.
Semoga informasi ini bermanfaat ya, Bunda.
Fitriyani Penulis yang menggemari dunia anak dan concern terhadap isu tentang perempuan.