Tanaman wijen (Sesanum Indicum) berbentuk perdu atau semak-semak. Tingginya bisa mencapai dua meter. Batangnya ada yang bulat dan ada pula yang bersiku empat. Di antara batang terdapat cabang-cabangnyadengan daun-daun berwarna merah muda, sedangkan mahkota bunga berwarna keputih-putihan. Panjang bunga rata-rata 3 cm.
Buah wijen (Sesanum Indicum) berbentuk kapsul dengan 3 – 4 bagian. Panjangnya 2 – 2½ cm dengan garis tengah ½ – 1 cm. Di dalam tiapbagian terdapat 2 jajar biji. Biji-biji ini kecil-kecil berbentuk pipih. Warnanya ada yang putih kekuning-kuningan, sawo matang, dan ada pula yang hitam. Di daerah beriklim panas, kadar minyaknya itu tinggi.
PERBANDINGAN KADAR ASAM LEMAK YANG JENUH DARI:
Wijen 15%
Kelapa 50%
Kelapa sawit 48%
Kacang tanah 19%
Kedelai 18%
Daging sapi 50%
Daging kambing 61%
Daging domba 50%
Susu sapi 59%
Susu kambing 66%
Tanaman wijen dapat tumbuh di dataran yang rendah hingga dataran tinggi sampai 1200 m di atas permukaan laut. Tanaman ini berasal dari benua Afrika dan kemudian dihasilkan pula oleh negara-negara India dan RRC, kemudian berkembang lagi ke daerah-daerah tropis termasuk Indonesia.
Untuk penyediaan bibit biasanya petani berusaha mempunyai bibit sendiri. Caranya dengan memilih tanaman wijen yang berbuah banyak sebelum panen. Biji-biji wijen kemudian dibersihkan, dijemur, lalu dimasukkan ke dalam botol, atau pun plastik. Selanjutnya di atas biji-bji ditaburkan abu yang agak tebal, lalu botol, kaleng, atau pun plastik sebagai wadahnya ditutup rapat-rapat.
CARA MEMILIH BIBIT WIJEN
1. Pilihlah tanaman wijen yang berbuah banyak sebelum panen
2. Setelahbiji-biji dibersihkan, lalu jemurlah
3. Kemudian biji-biji disimpan di dalam botol dan taburkan abu yang agak tebal di atasnya
Waktu untuk menanam biasanya dipilih menjelang musim kemarau atau setelah selesai penanaman padi. Mula-mula tanah dipacul hingga gembur. Bila tanahnya agak berat,boleh dibajak selama 1 – 2 kali bajak, kemudian biji-biji ditanam dalam lubang-lubang dengan kedalaman 2 – 2½ cm. Setiap lubang diisi dengan 4 – 5 biji.
CARA MENANAM TANAMAN WIJEN
1. Mula-mula tanah dipacul sampai gembur
2. Buatlah lubang-lubang sedalam 2½ cm, lalu isilah dengan 4 – 5 biji wijen
3. Pada umur lima hari biji sudah tumbuh dan bila sudah agak besar, maka tanaman diperjarang jadi dua batang
Pada waktu berumur dua minggu, tanaman harus disiangi dari rumput-rumput liar. Ini merupakan keharusan, agar sumber makanan di dalam tanah jangan sampai direbut oleh rumput-rumput liar tadi. Untuk pengairannya cukup dua minggu sekali dan menjelang tiba musim panen, tanahnya harus dikeringkan. Hal ini dimaksudkan agar tanaman memperoleh kadar minyak biji yang tinggi.
Pada umur dua bulan, tanaman wijen sudah berbunga dan pada umur 4 – 5 bulan sudah dapat dipanen.
PENYIANGAN dan PENGAIRAN
1. Pada umur dua minggu, tanaman harus disiangi dari rumput-rumput liar
2. Pengairan tanaman dilakukan sekali dalam dua minggu dan menjelang tiba musim panen tanahnya dikeringkan
3. Umur dua bulan tanaman sudah mulai berbunga
Pupuk diberikan pertama kali pada waktu mulai menanam. Pupuk yang diberikan adalah pupuk DS. Kedua, pada waktu tanman berumur 2 – 4 minggu dengan memberikan pupuk Urea dan ZK. Seterusnya di kiri dan kanan tanaman dibuat lubang itu kemudian dimasukkan pula pupuk lalu ditimbun.
Saat untuk panenan dapat ditandai bila daun-daun tanaman sudah mulai menguning dan buah-buahnya sudah berwarna cokelat. Tanaman kemudian dipotong beberapa cm dari atas tanah. Potongan-potongan ini diikat dalam ikatan besar, lalu dijemur dalam keadaan berdiri. Penjemuran berlangsung selama 7 – 8 hari. Selanjutnya ikatan-ikatan ditimbun untuk kemudian dipukuli dengan kayu, agar biji-bijinya keluar.
PEMUPUKAN dan PANENAN
PEMUPUKAN :
1. Pupuk DS pada waktu mulai menanam
2. Pupuk Urea dan ZK pada waktu tanaman berumur 2 –4 minggu dan seterusnya
PANENAN :
1. Panen dilakukan, bila daun-daun sudah kuning dan buah-buah berwarna coklat
2. Batang tanaman dipotong beberapa cm dari tanah
3. Potongan-potongan batang diikat, lalu dijemur untuk kemudian dipukuli, agar biji-biji dapat keluar
BEBERAPA HAMA TANAMAN WIJEN
Hama wereng
Kepik perusak daun
Hama tunga
Ulat perusak dalam tanah
PENYAKIT-PENYAKIT TANAMAN WIJEN
1. Penyakit bercak-bercak daun disebabkan oleh banyaknya hujan turun dan lembapnya udara
2. Penyakit layu,disebabkan tanah terlampau basah dan kurangnya pembuangan air
TANAMAN WIJEN dan MANFAATNYA
Keperluan rumah tangga untuk :
1. Obat sakit perut
2. Obat sakit panas
3. Obat rematik
4. Penambah ASI
5. Penyubur rambut
6. Industri rumah tangga dan lain-lain
Keperluan industri untuk :
1. Industri minyak goreng, mentega
2. Industri kosmetik
3. Industri minyak rambut, minyak wangi
4. Industri obat-obatan dan lain-lain
Cara Membuat Minyak Wijen Agar Bening dan Jernih
1. Cucilah biji-biji wijen hingga bersih
2. Kemudian kukuslah untuk kemudian diolah ke dalam kempa
Pencucian dan pengukuran biji-biji wijen dapat mengurangi sebagai besar zat warna biji wijen
Cara Mengobati Sakit Perut (Diare) dengan Air Rebusan Daun Wijen
1. Petiklah daun-daun wijen secukupnya
2. Cucilah dengan air sampai bersih
3. Lalu rebuslah dalam panci sampai airnya mendidih.
Setelah didinginkan, maka air rebusan itu diminumkan kepada si sakit
Cara Mengobati Sakit Panas dengan Air Remasan Daun Wijen
1. Petiklah daun wijen secukupnya
2. Lepaskanlah daun-daun dari tangkainya, lalu diremas-remas dengan air bersih
3. Barutkanlah air remasan daun wijen tadi ke kepala si sakit
Cara Menyuburkan Rambut yang Susah Tumbuhnya dan Jarang dengan Air Rebusan Daun Wijen
1. Petiklah daun wijen secukupnya
2. Daun-daun dicuci hingga bersih, lalu direbus dalam panci sampai mendidih
3. Setelah dingin maka air rebusan dilumurkan ke rambut yang susah tumbuhnya dan jarang itu berulang-ulang
Gilingan Biji Wijen dan Kencur Dapat Memperbanyak Air Susu Ibu(ASI)
1. Ambillah biji wijen secukupnya dengan sepotong kencur
2. Gilinglah biji wijen bersamaan dengan potongan kencur
3. Setelah lumat, maka hasil gilingan tadi dibarutkan ke sekitar dada sang ibu
Dikutip:
Tanaman Wijen dan Manfaatnya, Panca Cahaya Indah, 1992.