Selasa, 11 April 2017

TEROBOSAN DI BIDANG KESEHATAN : Jantung Sehat Dengan Diet TLC


 Diet TLC (Therapeutic Lifestyle Changes) biasanya dilakukan untuk membantu menurunkan kadar kolesterol jahat dan mengurangi risiko penyakit kardiovaskular. Kunci dari jenis diet ini adalah mengurangi asupan lemak, khusunya lemak jenuh serta mendapatkan lebih banyak serat.

Secara jelas diet TLC ini dirancang untuk meningkatkan agar kolesterol baik dan bukan menurunkan berat badan. Tapi ada juga penelitian yang menunjukkan secara umum diet rendah lemak juga bisa membantu penurunan berat badan.

Para ahli mengungkapkan diet ini baik untuk membuat jantung sehat. Ini karena pola makan yang menekankan pada buah, sayuran dan whole grain, tapi cenderung sedikit lemak jenuh dan garam. Cara ini baik untuk menjaga kolesterol dan tekanan darah normal, sehingga risiko gangguan jantung menurun.

Sampai saat ini tidak ada indikasi risiko efek samping serius yang mungkin muncul, dan pola makan dari diet TLC ini aman dilakukan untuk anak-anak maupun remaja.

Langkah yang dilakukan dalam menarapkan diet TLC:


Mulailah dengan memilih target kalori, kemudian memangkas asupan lemak jenuh hingga kurang dari 7 persen per hari yang berarti mengurangi susu lemak tinggi, mentega dan daging berlemak.

Pada diet ini, seseorang juga diminta mengonsumsi banyak buah-buahan, sayuran, biji-bijian, produk susu rendah lemak atau tanpa lemak, ikan serta daging unggas seperti ayam tanpa kulit.

Setiap hari disarankan mengonsumsi daging tidak lebih dari 5 ons, termasuk ayam tanpa kulit atau ikan, inum 2-3 porsi susu rendah atau tanpa lemak, makan 4 porsi buah-buahan, 3-5 porsi sayuran, serta biji-bijian, pasta, sereal atau nasi.

Asupan serat terutama yang terdapat dalam sayuran, bua kacang-kacangan dan biji-bijian adalah sumber utama yang patut didorong pada orang diet TLC, kebanyakan dalam menu harian terdapat 40-50 gram serat.

Dalam diet TLC, protein yang dikonsumsi 15 persen dari kalori harian protein (biasanya disarankan 10-35 persen). Konsumsi garam turut dibatasi agar tidak berlebih, perhatikan asupan kalium dan kalsium agar otot di pembuluh darah bisa bekerja dengan baik, seperti dikutip dari health.detik.com. 










Back To Top