Selasa, 27 Desember 2016

Berikut ini adalah lingkar perut yang normal dan jauh dari obesitas


Obesitas Beresiko Diabetes

Sudah menjadi rahasia umum bahwa seseorang yang mengalami obesitas, lebih beresiko menderita berbagai penyakit kardiovaskular, seperti stroke dan jantung koroner. Tapi, ada juga satu resiko penyakit yang nggak boleh dilupakan, yaitu diabetes. Nah, sayangnya, mayoritas orang nggak sadar mereka mengalami obesitas karena merasa dirinya nggak gemuk atau memiliki berat badan berlebih. Sebuah studi DKI yang dilakukan pada 2006 mendapatkan data yang cukup mengejutkan, yaitu sekitar 53,6% perempuan di Jakarta ternyata mengalami obesitas.


"Untuk mengetahui apakah seseorang menderita obesitas atau tidak, bisa dilihat dari Indeks Massa Tubuh atau IMT-nya. Kalau IMT mereka sudah di atas 25 kg/m2, bisa dipastikan orang tersebut menderita obesitas," jelas dr. Dyah Purnamasari, SpPD, Staf Divisi Metabolik Endokrinologi, Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI. Cara menghitung IMT adalah dengan membagi berat badan dalam kilogram dengan tinggi badan kuadrat, dalam ukuran meter. Seseorang yang IMT-nya normal, memiliki nilai antara 18,5 kg/m2 sampai 25 kg/m2.

Nggak hanya IMT, obesitas atau nggaknya seseorang juga bisa dilihat dari ukuran lingkar perutnya. Pernah melihat orang yang tubuhnya nggak terlalu gemuk, tapi memiliki lingkar perut yang besar? Bisa jadi orang ini juga menderita obesitas meski nggak terlihat terlalu gemuk. Menurut dr. Dyah, orang yang memiliki lingkar perut di atas 80 cm, sudah masuk dalam kategori obesitas. Berdasarkan studi DKI tahun 2006, sebanyak 59,4% perempuan di Indonesia mengalami hal ini. dr. Dyah menjelaskan, lingkar perut yang terlalu besar malah lebih berbahaya untuk kesehatan. "Perut yang memiliki lemak berlebih menyimpan toxic atau racun yang justru lebih berbahaya bagi kesehatan jantung dan menganggu peredaran darah."


Keputihan (Juga) Tanda Diabetes

Diabetes atau dalam bahasa awamnya sering disebut dengan sakit gula, merupakan penyakit yang membuat tubuh nggak bisa mengendalikan kadar gula atau glukosa dalam darahnya. Penderita Diabetes Melitus (DM) mengalami kerusakan di pankreasnya yang membuat metabolisme distribusi gula oleh tubuh terganggu. Akibatnya, tubuh mengalami kelebihan gula di dalam darah dan menjadi racun. Sebagian glukosa yang tertahan di dalam darah juga melimpah ke sistem urine. Itulah mengapa, salah satu tanda seseorang menderita DM adalah terlalu sering buang air kecil.

Gejala diabetes pada laki-laki dan perempuan sebenarnya hampir sama. Namum, dr. Dyah mengatakan ada satu gejala diabetes yang hanya dimiliki oleh perempuan, yaitu keputihan berulang. "Jika perempuan mengalami keputihan terus-menerus, meski sudah diobati, bisa jadi dia menderita diabetes. Keputihan berulang ini beresiko memunculkan penyakit baru, yaitu infeksi saluran kemih dan nggak bagus untuk kesehatan ginjal," jelasnya.

Karena diabetes nggak bisa disembuhkan, hanya bisa dikontrol agar penderitanya tetap bisa hidup normal, penting banget bagi kamu untuk menjaga berat badan agar nggak menderita obesitas. Berat badan normal bukan lagi hanya soal kecantikan, tapi sudah menyinggung masalah kesehatan. Dengan menghindari obesitas, sama artinya kamu juga sudah menghindari diabetes, Bu.





Back To Top